Durian Bawor

Durian Bawor, adalah durian asal jogja, yang dihasilkan dari Durian Montong Oranye yang memiliki batang yang disambung langsung dengan tanaman durian lain sebagai kaki dan akar dengan tujuan mempercepat pertumbuhan, karena serapan unsur hara yang lebih banyak. Selain itu untuk menghasilkan bibit unggul durian. Durian Bawor, disebut juga sebagai Durian Bhinneka Bawor.

Durian Bawor
Daging buah Durian Bawor memiliki rasa manis legit, sedikit rasa pahit, daging buah tebal dan lembut. Warna daging buah kuning dan agak oranye dengan beberapa biji yang ditemukan biasanya kempes. Bobot buah Durian Bawor rata-rata 6−9 kg dan bisa mencapai 15 kg.

Durian Bawor cocok ditanam di ketinggian kurang dari 700 meter. Pohon biasanya memiliki kaki yang kuat, sehingga tidak mudah roboh diterjang angin kencang.

daging buah Durian Bawor
Pohon Durian Bawor yang tidak terlalu tinggi, atau dalam keadaan masih pendek pun sudah bisa menghasilkan buah, mungkin karena bakat dari Durian Montong tetap melekat. Buah yang dihasilkan juga berkualitas sangat baik, dan diharapkan durian jenis ini layak menjadi durian unggul Indonesia.

Karena kualitas durian ini sangat baik, otomatis bibitnya juga masih termasuk mahal. Tapi dengan kualitas buahnya yang sangat baik, harga tinggi tentu bukan masalah bagi petani durian dan pengusaha perkebunan, yang menginginkan buah dengan kualitas baik.

Kopi Arabica Mandailing jadi Sorotan Utama Pada Specialty Coffee di Washington

Pada tanggal 24 April 2014, baru-baru ini diadakan pameran kopi di Amerika Serikat, yaitu Specialty Coffee Association of America (SCAA) ke-26 yang dilaksanakan di Washington Convention Center, Seattle, Amerika Serikat (AS).

Kopi Arabica Mandailing, Sumatra Utara
Kopi Arabica Mandailing dari Sumatra Utara, disebutkan oleh Erna Knutsen (sang pencetus pertama terminologi 'specialty coffee'), kepada ribuan peserta dan buyers pameran SCAA merupakan kopi favoritnya. Erna Knutsen adalah penerima “Life Achievement Award” dari SCAA pada malam pembukaan kemarin.

Atase Perdagangan Washington D.C., Ni Made Ayu Marthini menambahkan bahwa kopi Sumatra Mandailing ternyata menjadi sumber inspirasi bagi Erna Knutsen pada saat mencetuskan specialty coffee dan sudah sepantasnya specialty coffee Indonesia mendapat perhatian lebih di dunia perkopian internasional.

Pada pameran ini di Paviliun Remarkable Indonesia menghadirkan setidaknya 34 jenis specialty coffee dari 6 pulau, yaitu Sumatra, Jawa, Bali, Sulawesi, Flores, dan Papua.

"Specialty coffee Indonesia memiliki keunikan tersendiri. Misalnya, cara pemrosesan tradisional yang dikenal dengan nama wet hulling (giling basah) yang menjadikan warna biji kopi Indonesia kebiruan. Kemudian specialty coffee Indonesia juga kaya akan rasa. Masing-masing daerah memiliki karakteristik rasa, seperti rasa buah-buahan, coklat, tembakau, dan rasa keasamannya juga beragam seperti rasa wine dan butter," jelas Syafrudin, perwakilan Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI) yang turut hadir pada pameran ini.

Specialty coffee Indonesia memiliki variasi yang paling banyak di dunia dengan kualitas yang tinggi. Indonesia sendiri memiliki enam variasi bibit specialty coffee.

Selain para produsen dan petani kopi, hadir juga Mira Yudhawati, barista Indonesia yang juga merupakan certified Q Grader dan juri resmi dari World Barista Championship (WBC). Kesuksesan Mira menunjukkan bahwa profesi terkait kopi seperti barista cukup menjanjikan.
Indonesia memiliki specialty coffee yang berkualitas dan beragam, namun pengetahuan para petani mengenai kopi harus lebih ditingkatkan supaya mereka dapat mengoptimalkan kualitas kopi dan meningkatkan nilainya.


Sumber

Durio excelsus

Durio excelsus, adalah durian yang tumbuh endemik di pulau Borneo (Kalimantan).

Dalam bahasa lokal Kalimantan dikenal dengan beberapa nama "Apun" (Kalimantan Timur), "Durian Daun", "Begurah" (bahasa Dayak), "Durian Kampung Suluh" (bahasa Dayak). Ada beberapa varietas dari Durio excelsus, salah satu yang paling terkenal adalah "Mantaula".
Daging buah berwarna oranye dengan merah terang. Daging buah agak hambar rasanya.
Durio excelsus kadang dianggap dianggap identik dengan species Durio grandiflorus.

Nama ilmiah "ecelsus" berarti "tinggi". Pertama sekali diteliti pada tahun 1836 oleh Pieter Willem Korthals, yang menyebutnya dengan nama ilmiah Boschia excelsus. Pada tahun 1924 Bakhuizen Van Den Brink mereklasifikasi sebagai anggota dari genus Durio, dengan memberi nama pada species ini sebagai Durio excelsus.

Klasifikasi:
Kingdom:
Order:
Family:
Genus:
Species:

nama lokal:

Plantae
Malvales
Durioceae
Durio
Durio exelcus (Korth) Bakh.

- Mantaula
- Apun
- Durian Daun
- Begurah
- Durian Kampung Suluh


Related

http://www.yearofthedurian.com

Durio graveolens

Durio graveolens, adalah durian yang tumbuh di hutan primer dataran rendah Kalimantan (wilayah Indonesia dan Malaysia), dan juga ditemukan di pulau Sumatera.

Terdapat beberapa varietas dari Durio graveolens, yang daging buahnya mulai dari warna merah gelap, pink, jingga, hingga oranye. Beberapa yang terkenal adalah "Durian Tabelak", "Simpor", "Sukang", "Durian Merah" dan "Durian Suluk atau Siunggong".

Durian ini sangat menarik karena variasi warna pada daging buahnya. Duri yang panjang dan buahnya tidak mengeluarkan aroma yang kuat seperti durian pada umumnya.

Beberapa varian Durio graveolens, adalah:
  • Durian Kuning
  • Durian Merah
  • Durian Otak Udang Galah
  • Durian Tabelak,
  • Durian Suluk, "Durian Siunggong",
    merupakan hibrid alami antara D. graveolens  dan D. zibethinus, menghasilkan rasa dan tekstur D. zibethinus dengan nuansa karamel bakar dari D. graveolens.
  • Durian Simpor, adalah varian kuning.

Gallery

salah satu varian Durio graveolens
"Durian Tabelak"

Durio malaccensis

Durio malaccensis, adalah jenis durian yang tersebar di Peninsular Malaysia (Terengganu, Johor, Negeri Sembilan, Malaka, Selangor dan Pahang), juga bisa ditemukan di Sumatera.

Durio malaccensis dalam bahasa lokal Melayu dikenal dengan nama "Durian Batang", karena beberapa buahnya tumbuh di batang. Habitat hutan dataran rendah dekat sungai berbatu atau di pegunungan dan lereng bukit hingga 1.000 m di atas permukaan laut. Kayu pohon Durio malaccensis ini juga digunakan untuk perabotan murah, lemari, lantai lampu lalu lintas, panel, partisi, kayu lapis, peti kotak, sandal kayu, peti mati dan pembuatan kapal.

Pohon tumbuh mencapai 40-50 m dan memiliki penopang kecil tinggi sekitar 30 cm. Kulit luar batang pohon lenticellate dan kasar, hijau keabu-abuan, sedangkan bagian kulit merah muda, berserat dan gubal berwarna putih merah muda.
Buah yang telah matang berbentuk bulat, agak runcing di bagian atasnya, panjang sekitar 18 cm, lebar 13 cm. Duri berbentuk piramida yang agak gemuk. Biasa dalam setiap buah durian ini, memiliki 5 ruang yang masing-masing berisi 1-3 biji.

Species ini, biasanya bunganya warna putih, tapi beberapa D. malaccensis ada juga yang memiliki bunga kemerahan, yang ditemukan di Johor, hal ini mungkin terjadi penyerbukan silang alami antara bunga merah muda D. lowianus dan bunga merah D. pinangianus

Durio malaccensis

Klasifikasi:
Kingdom:
Order:
Family:
Genus:
Species:

nama lain:



Plantae
Malvales
Durioceae
Durio
Durio malaccensis Planch. ex Mast.

- Durian Batang, Durian Daun, Durian Tong,
   Kawik, Durian Api, Durian Hutan, Sahun
(Malaysia)
- Durian Bangkolo, Durian Bangko (Sumatra)




Related

https://www.flickr.com/photos/adaduitokla
http://www.chm.frim.gov.my

Durio lowianus

Durio lowianus, adalah tanaman jenis durian yang tumbuh di hutan Malaysia, Thailand Selatan dan terakhir ditemukan juga di pulau Sumatra Indonesia.

Awal ditemukan durian ini dianggap sama dengan jenis durian lain yang banyak dijual di pasar-pasar buah, karena bentuknya yang hampir tidak ada beda dengan jenis durian lain. Tak seorangpun menyadari bahwa ini adalah species durian yang berbeda.

Durio lowianus memiliki bentuk kulit luar seperti layaknya durian biasa. Hanya saja kulit luar durian ini lebih hijau tua atau hijau daun. Duri bagaikan paku runcing yang mengerucut dan panjang. Bunga yang dimiliki berwarna merah muda, bukan putih seperti jenis durian lainnya.

Durio lowianus, adalah pohon besar tinggi lebih 50 meter bahkan bisa mencapai 75 meter, memiliki bunga merah dan memanjang. Buah berbentuk oval dengan daging buah kuning cerah.
Rasa daging buah manis dan tebal. Bau khas duriannya lebih menyengat dibanding durian lainnya.

Di Malaysia, durian "Durio lowianus" lebih dikenal dengan nama "Durian Daun", karena kulit buahnya yang berwarna hijau daun, sedangkan di Thailand Selatan, dikenal dengan nama Thurian-don, di Terengganu Malaysia dikenal dengan nama Durian Sepeh, di Kelantan sebagai Durian Au.

Durio lowianus
Klasifikasi:
Kingdom:
Order:
Family:
Genus:
Species:

nama lain:

Plantae
Malvales
Durioceae
Durio
Durio lowianus Scort. ex King

- Thurian-don (Thailand)
Durian Daun (Malaysia)
- Durian Sepeh (Terengganu, Malaysia)
- Durian Anu (Kelantan, Malaysia)


Gallery

daging buah Durio lowianus

Related

http://www.yearofthedurian.com
http://www.chm.frim.gov.my

Durio macrantha

Durio macrantha, adalah durian yang ditemukan oleh Mr. H. Rijksen di Taman Nasional Gunung Leuser Sumatra Utara, pada tahun 1981. Di tempat asalnya durian ini dikenal dengan nama "Durian Dok".

Dr. AJ. Kostermans, pendiri terkenal herbarium di Kebun Bogor Jawa Barat, mengatakan bahwa buah ini adalah "durian masa depan" karena rasa yang lebih baik dibanding durian jenis lain, dan memiliki bau yang tidak menyengat. Dr. AJ. Kostermans memastikan bahwa durian ini adalah species yang berbeda dengan Durio zibethinus yang lebih duluan populer, dan menamakannya sebagai Durio macrantha.

Pohon Durio macrantha berbatang bulat lurus, berkulit halus, tinggi sama seperti pohon durian lainnya. Daun panjang-lonjong. Bunga bermunculan selama 3 bulan dan sangat banyak dan besar-besar, tapi yang menjadi buah hanya sekitar 30 buah saja.

Durio macrantha


Klasifikasi:
Kingdom:
Order:
Family:
Genus:
Species:

nama lain:

Plantae
Malvales
Malvaceae
Durio
Durio macrantha Kosterm

- Durian Dok

Durian ini sangat cocok untuk para penggemar durian, tapi tidak menyukai bau durian, karena Durio macrantha ini memang tidak memiliki bau yang menyengat seperti durian pada umumnya. Rasa durian ini sangat baik, sekelas dengan varietas populer seperti Montong dan Gaan Yaow.

Durio macrantha yang di tempat asalnya di hutan gunung Leuser di Sumatra Utara yang sudah dianggap langka, kini telah dikembangkan dengan baik di Queensland Utara.
Sang penemu Durio macrantha, Dr. Kostermans meninggal pada tanggal 10 Juli 1994, bisa beristirahat dalam damai mengetahui durian temuannya, sekarang aman dan dirawat di Australia.


Related

http://rfcarchives.org.au
http://tropicalfruitforum.com
http://www.yearofthedurian.com

Durio testudinarum

Durio testudinarum, yang dikenal dengan nama "Durian Kura-kura" adalah sejenis pohon durian yang terdapat di Brunei, Malaysia dan beberapa daerah di pulau Kalimantan Indonesia.

Species ini pohonnya berukuran sedang kira-kira 25 m. Merupakan species yang menyerbuk sendiri, dan memiliki musim berbunga panjang. Daging buah berwarna kuning pucat dan memiliki aroma yang lebih kuat dibandingkan spesies Durio lainnya.
Durio testudinarum, tumbuh di dataran rendah hingga daerah perbukitan. Species ini merupakan salah satu species langka jenis durian yang bisa dimakan. Namun, saat ini di Brunei Darussalam, Durian kura-kura mulai banyak dibudidayakan oleh penduduk lokal.

Pohon Durian Kura-kura
(Durio testudinarum)
(pic from: Year of the Durian)
pohon Durian Kura-kura
(Durio testudinarum)
Klasifikasi:
Kingdom:
Order:
Family:
Genus:
Species:

nama lain:

Plantae
Malvales
Malvaceae
Durio
Durio testudinarum Becc.

- Durian Kura-kura (tortoise durian)
- Kakura
- Lujian beramatai (Dayak Sungai, Sarawak, Segaliud)

Dilihat dari bentuk buah hampir tidak ada bedanya dengan buah durian lainnya. Tapi kalau dilihat bentuk pohonnya, barulah kita mengetahui perbedaan buah durian "Durio testudinarum" atau "Durian Kura-kura" ini. Karena beberapa buahnya justru tumbuh di batang bawah dan bahkan ada yang tumbuh di akar yang menonjol keluar di atas permukaan tanah. Daging buahnya juga cenderung kecil, lebih kecil dari durian-durian species Durio zibethinus. Sehingga sangat mudah memetik buah durian ini. Durinya besar-besar dan pendek. Buah muda berwarna hijau, dan apabila setelah matang akan berwarna kekuningan.

Gallery

buah Durian Kura-kura


Related

http://abu-muadz76.blogspot.com
http://www.yearofthedurian.com

Pekawai

Pekawai, termasuk salah satu varietas dari species Durio kutejensis, adalah buah yang bentuknya mirip dengan durian, berasal dari Kalimantan Barat.

Pekawai
(source:  borneoclimatechange)
buah Pekawai yang sudah dibuka
(source: dreamindonesia)
Walaupun bentuk buah ini mirip durian, tapi rasanya agak berbeda.
Duri agak lembek dan panjang sedang. Daging buah berwarna kuning oranye, dan tidak selembut durian pada umumnya. Rasa buah tidak terlalu manis dan tidak mengeluarkan aroma sekuat jenis durian lain, tapi walau begitu buah ini tetap enak untuk dinikmati.

Buah ini, mungkin berkerabat dengan Pampaken dari wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, serta Lai dari Kalimantan Timur, atau mungkin saja mereka adalah buah yang sama, hanya mendapat sebutan berbeda dari penduduk setempat masing-masing.

Gallery

pohon Pekawai
(source: luckytacitatah)


Tekawai

Tekawai, adalah sejenis buah durian yang berasal dari pulau Kalimantan, yang dikenal dengan nama "Tekawai" atau "Durian Tekawai".

Tekawai
(source: ink361)
Buah Tekawai kadang disebut juga sebagai "Durian Hutan". Buah Tekawai, walaupun memiliki penampilan yang mirip dengan durian pada umumnya, tapi daging buahnya berwarna oranye.

Mungkin buah Tekawai ini masih berkerabat dengan Pampaken atau Lai, atau mungkin juga buah yang sama yang mendapat julukan berbeda, tergantung sebutan masyarakat setempat di daerah tumbuhnya.

Rasa buahnya tidak terlalu manis, tekstur tidak terlalu lembut, dan duri berukuran sedang, ukuran buah tidak terlalu besar dan aroma tidak terlalu kuat.

Mantaula

Mantaula, yang merupakan varietas dari Durio excelcus, adalah buah durian asli (endemik) Kalimantan..

Buah Durian Mantaula, dilihat dari bentuk buah dna kulit memang hampir sama dengan durian lainnya. Kulit tebal dan durinya besar-besar.

Bentuk pohon mirip dengan Durio kutejensis, bercabang rendah dan padat. Bentuk dan ukuran daun antara durian biasa dan Lai, panjang sekitar 20 cm. Bunganya cukup besar dan berwarna pink. Buahnya kecil sampai sedang, ukuran 1-1,5 kg, bentuk lonjong, berwarna hijau saat muda dan berwarna kuning jika telah masak. Berduri tajam. Buah siap dimakan setelah beberapa hari buah jatuh ke tanah. Daging buah berwarna kuning oranye, bertekstur lembut dan liat, tapi memiilki rasa yang agak berbeda dengan durian lainnya. Memiliki aroma yang lembut dan sekilas wangi.
Varietas Mantaula lainnya adalah Mantaula Batu Benawa dari Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.

Mantaula
(source: litbang deptan)
Klasifikasi:
Kingdom:
Order:
Family:
Genus:
Species:


nama lain:

Plantae
Malvales
Durioceae
Durio
Durio exelcus (Korth) Bakh.
var. Mantaula

- Mantaula, Mantaola, Mantoala (Kalimantan Selatan)
- Mandong, Apun (Kalimantan Timur)


Bagi penduduk lokal di Kalimantan, buah Durian Mantaula biasanya digunakan untuk campuran bahan pembuat kue, sehingga kue yang dibuat akan beraroma dan lezat.
Ada beberapa orang berpendapat, buah Mantaula merupakan rasa campuran dari buah Durian biasa dengan buah Pampaken (juga sejenis durian endemik Kalimantan).

Gallery

buah Mantaula yang sudah matang

bunga Mantaula
(source: litbang deptan)

Mahrawin

Mahrawin (Durio oxleyanus), adalah sejenis buah durian yang banyak tumbuh di pulau Kalimantan. Selain di pulau Kalimantan, buah ini juga ditemukan tumbuh di pulau Sumatra. Sekilas bentuk buah dengan kulit duri-durinya mirip dengan jenis durian lainnya, tapi lebih panjang.

Penduduk lokal Kalimantan biasanya menyebut buah ini sebagai "mahrawin", atau bisa juga disebut sebagai "durian mahrawin". Di daerah lain buah ini punya sebutan lain, yaitu "Karantongan". Buah Mahrawin ini agak jarang dijual di pasaran, karena saat ini buah Mahrawin memang mulai jarang ditemukan, biasanya tumbuh di sekitar pedesaan di wilayah Balangan Kalimantan Selatan, yang merupakan pohon peninggalan para tua-tua di masa lalu.

Mahrawin
Klasifikasi:
Kingdom:
Order:
Family:
Genus:
Species:


nama lain:

Plantae
Malvales
Durioceae
Durio
Durio oxleyanus Griff.
var. Mahrawin

- Durian Rimbo, Durian Daun (Sumatra)
Sukang (Sarawak, Sabah)
- Karantongan, Krantongan
- Teratung, Teratungan (Kalbar)


Buah durian Mahrawin, menurut orang yang pernah memakannya, dikatakan bahwa inilah durian paling enak rasanya. Pohonnya besar tidak ada bedanya dengan pohon durian biasa. Daun berwarna hijau muda dengan tulang daun yang terlihat jelas. Daun bagian bawah agak berbulu pendek dan terasa kasar bila diraba. Bunganya kecil, berwarna putih, dan terbentuk di cabang muda dan tua. Buahnya kecil, bulat, berwarna hijau kelabu dan berduri panjang. Kulit agak tipis. Isinya putih hingga kuning tua. Rasa daging buahnya manis dengan aroma lembut dan wangi.

Buah Mahrawin, hanya memiliki empat ruang (pangsa). Buah yang baru jatuh (gugur) sulit dibuka. Penduduk lokal Kalimantan (masyaraka Dayak dan Banjar) biasanya membuka buah ini dengan cara memotong melintang menggunakan mandau (parang). Setelah disimpan beberapa hari, buah lebih mudah dibuka.
Durian Mahrawin cocok ditanam di kawasan lembah, juga mampu hidup pada lokasi yang berair (misalnya sering banjir), dan cocok juga di sekitar lereng bukit.

Gallery

daging buah Mahrawin
(source: litbang deptan)



Related
Karantongan

Bombacaceae

Bombacaceae, adalah sebuah family (keluarga) yang sebelumnya dikategorikan dalam kelompok tanaman berbunga (Angiospermae).

Status takson telah bervariasi dengan sudut pandang taksonomi, dan saat preferensi adalah mentransfer sebagian besar mantan keluarga Bombacaceae ke subfamili Bombacoideae dalam keluarga Malvaceae dalam urutan Malvales. Beberapa genus dipindahkan ke taksa lain, terutama family Durionaceae.

Penelitian filogenetik terbaru menunjukkan bahwa Bombacaceae sebagai tradisional dibatasi (termasuk suku Durioneae) bukan kelompok monofiletik. Selanjutnya, Bombacaceae tidak lagi diakui oleh angiosperma Filogeni Kelompok I 1998 II 2003 dan sistem Kubitzki 2003 di peringkat keluarga, sebagian besar taksa yang bersangkutan diperlakukan sebagai subfamili Bombacoideae dalam keluarga Malvaceae.
Sebelumnya hubungan yang erat antara Bombacaceae dan Malvaceae sudah lama dikenal namun saat ini keluarga disimpan terpisah di sebagian besar sistem klasifikasi, dan terus dipisahkan dalam banyak referensi, termasuk pekerjaan acuan dalam klasifikasi tanaman berbunga: Heywood et al. 2007 dan Takhtajan 2009, tetapi telah disatukan dalam angiosperma Filogeni Situs Web.

Meskipun Bombaceae terkait erat dengan Malvaceae, tapi Heywood et al., berdasarkan data molekuler mendukung perpisahan mereka.
Terlepas dari status taksonomi saat ini, banyak spesies awalnya termasuk dalam Bombacaceae adalah ekologi, sejarah, hortikultura, dan ekonomi cukup penting, seperti Balsa, Kapuk, Baobab dan yang terkenal adalah Durian.

Family Bombacaceae mencakup sekitar 30 genera (25 genera setelah Heywood et al.) dengan sekitar 250 spesies pohon tropis. Sebagian besar adalah pohon-pohon besar mencapai ketinggian 70 m.
Beberapa genera penting secara komersial, penghasil kayu dan penghasil buah yang bisa dimakan. Dalam family Bombaceae terkenal karena menghasilkan beberapa kayu keras dan lembut yang diperdagangkan secara komersial, terutama Balsa (Ochroma lagopus). Kemudian salah satu penghasil buah terkenal adalah Durian (Durio zibethinus), penghasil serat dari pohon Kapuk (Ceiba pentandra). dan Baobab atau "pohon botol" (Adansonia spp.).

Klasifikasi:
Kingdom:
Subkingdom:
Super Divisi:
Divisi:
Class:
Sub Class:
Order:
Family:

Plantae
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Magnoliopsida (berkeping dua/ dikotil)
Dilleniidae
Malvales
Bombacaceae

Bombacaceae terdiri dari beberapa genus, yaitu:
  • Adansonia L. 
  • Aguiaria Ducke 
  • Bernoullia Oliv. 
  • Bombax L. 
  • Catostemma Benth. 
  • Cavanillesia Ruiz & Pav. 
  • Ceiba Mill. 
  • Chiranthodendron Larreat: (menurut Kubitzki, Bombacoideae terkait erat dengan Fremontodendron) 
  • Eriotheca Schott & Endl. 
  • Fremontodendron Coville 
  • Gyranthera Pittier 
  • Huberodendron Ducke 
  • Matisia Bonpl. 
  • Neobuchia Urb. 
  • Ochroma Sw. 
  • Pachira Aubl. 
  • Patinoa Cuatrec. 
  • Pentaplaris L.O.Williams & Standl. 
  • Phragmotheca Cuatrec. 
  • Pseudobombax Dugand 
  • Quararibea Aubl. 
  • Scleronema Benth. 
  • Septotheca Ulbr. 
  • Spirotheca Ulbr.

Genus yang dikeluarkan dari family Bombacaceae (Heywood et al. 2007) dan dimasukkan dalam family Durionaceae, adalah:
  • Boschia Korth. 
  • Coelostegia Benth. 
  • Cullenia Wight 
  • Durio Adans. 
  • Kostermansia Soegeng 
  • Neesia Blume

Genus yang dikeluarkan dari family Bombacaceae (Heywood et al. 2007) dan dimasukkan dalam family Malvaceae, adalah:
  • Camptostemon Mast.

Synonym (menurut Kubitzki 2003)
  • Pachira Aubl. synonym Bombacopsis Pittier dan Rhodognaphalon (Ulbr.) Roberty 
  • Ceiba Mill. synonym Chorisia Kunth 
  • Durio Adans, (menurut Mabberley) synonym Lahia Hassk. 


Related

http://en.wikipedia.org
http://www.mobot.org

Durian Chanee (Kane)

Durian Chanee
Durian Chanee, "Durian Kane", termasuk varietas species Durio zibethinus, adalah salah satu durian import asal Thailand yang populer di Indonesia. Selain durian asal Thailand, selain "Chanee", ada juga yang lainnya seperti Kanjau dan Montong.

Durian Chanee buahnya bulat dengan kulit hijau. Duri berbentuk kerucut, tajam, dan tersusun agak rapat. Kulit buah luar tipis, antara 3-5 mm, dan agak susah dibelah. Daging buah berwarna kuning keemasan, lumayan tebal, kering dan berlemak. Rasanya manis dan tekstur buah lembut. Aroma sedang. Jumlah pongge per buah antara 5-18 dengan biji sempurna 5-12. Biji kecil dan bentuknya lonjong. Ukuran buahnya termasuk besar, berat rata-rata 2-4 kg per buah. Pohon Chanee biasanya menghasilkan sekitar 20-50 buah per tahun.

daging buah Chanee
Dengan bibit sambung pucuk atau okulasi, durian ini mampu berbuah pada umur 4-5 tahun dengan produksi buah banyak. Mampu beradaptasi dengan berbagai lingkungan, tetapi tidak tahan terhadap penyakit yang disebabkan oleh phytophthora sp. Durian Chanee agak peka terhadap penyakit busuk akar dan hama penggerek buah.






Related

Durian D-197 "Musang King"

Durian D-197 atau disebut juga sebagai "Musang King", adalah durian yang terdapat di Malaysia.

Durian D-197 atau Durian Musang King ini merupakan salah satu durian yang paling dicari, digemari dan paling mahal dari semua varietas durian di Malaysia. Karakteristik dari Musang King, daging berwarna kuning kunyit (kuning gelap).

Sering terjadi di pasaran, durian D-24 disamarkan sebagai Musang King, untuk mendapatkan harga yang tinggi. Tapi, apabila lebih teliti sebenarnya setiap durian memiliki ciri khas tersendiri dalam bentuk buahnya.

Berikut perbedaan Durian D-197 "Musang King" dengan Durian D-24.

perbedaan Durian D-197 "Musang King" dengan D-24










Related

http://www.yearofthedurian.com

Durian D-24 Malaysia

Durian D-24
(source: satyapelita.com)
Durian D-24, dikenal juga sebagai "Sultan Durian", adalah jenis durian paling populer dari sekian banyak durian hibrid di Malaysia.

Buahnya durian D-24, relatif berukuran medium dan bulat, dan dagingnya tebal berwarna kuning. Teksturnya yang relatif kering dan rasanya yang khas manis dengan sedikit pahit sangat diminati banyak orang. Berat buah biasanya antara 1-2 kg, pulp kekuningan, Pohonnya tinggi menghasilkan sekitar 150 buah per tahun.

bentuk buah
(source: durianon.tripod.com)
Pohon-pohon tertua dan spesies terbaik. Mereka memeliharanya dengan baik, bak warisan pusaka bagi mereka. Durian tersebut hanya untuk konsumsi sendiri dan untuk VVIPs - seperti Sultan.



Durian Kanjau

Durian Kanjau, atau "Gan Yao" adalah durian hibrid dari Durio zibethinus, yang berasal dari Thailand. Durian Kanjau ini termasuk durian yang paling populer dan paling mahal di Thailand.

Durian Kanjau buahnya berbentuk bulat dengan warna kulit hijau, berduri besar dan jarak antar duri tidak terlalu rapat. Bobot buah berkisar antara 2-5 kg. Daging buahnya tebal, berwarna kuning sampai krem, manis, agak lembut dan aroma harum yang kuat.

Durian Kanjau
(source: satyapelita.com)
Sekitar tahun 1950-an, balai penelitian hortikultura jakarta mulai melakukan penelitian pada tanaman durian dengan cara pemuliaaan. Pada tahun 1960 masuk ke Indonesia, durian import dari Thailand, yaitu Durian Chanee (Kane) dan Durian Kanjau. Kemudian disusul masuknya Durian Montong juga dari Thailand dengan kualitas yang sama baiknya.

Sejak itulah durian import asal Thailand menjadi sangat populer di Indonesia, mengalahkan durian lokal Indonesia. Sebenarnya di Indonesia juga banyak species durian yang tidak kalah enaknya dengan durian import asal Thailand, tapi tetap saja durian asal Thailand menjadi yang paling populer, yang katanya lebih lezat, lebih besar, lebih tebal dagingnya dan tentu lebih mahal harganya.



Durian Monthong

Durian Monthong, atau disebut juga sebagai Durian Bangkok, atau Durian Thailand, adalah durian import yang populer di Indonesia. Sebenarnya ada durian lain asal Thailand, selain Durian Monthong, ada juga Durian Chanee (Kane), yang tidak kalah populernya.

Durian Monthong
(source: mohtarkhoiruddin.blogspot.com)
Rasanya bagi penggemar durian hampir semua pasti pernah mencoba durian ini. Katanya rasanya super lezat tiada duanya. Tapi ada juga yang mengatakan masih lebih enak durian Indonesia. Entah lah itu masalah selera masing-masing.

Orang di Thailand dalam merawat pohon durian ini, memang sangat tekun dan serius. Tidak pernah membiarkan gulma tumbuh, begitu muncul gulma harus langsung dibabat. Praktek di Thailand ialah memberikan pupuk majemuk dekat dengan garistetes segera setelah muncul kuncup bunga, ditunjang dengan pemberian pupuk di atas tanah jika telah ada pembentukan buah yang lebat; pemberian pupuk lainnya dilakukan setelah panen. Pupuk kandang juga bagus untuk perawatan pohon durian ini.

Durian Monthong berumur panjang (perenial). Berkayu, silindris, tegak, kulit pecah-pecah, permukaan kasar, bercabang banyak, arah mendatar. Daun tunggal dan mempunyai ciri bertangkai pendek, tersusun berseling, permukaan atas berwarna hijau tua dan bawah cokelat kekuningan, permukaan atas mengkilat, permukaan bawah buram, Bunga muncul di batang atau cabang yang sudah besar, bertangkai, berwarna putih hingga coklat keemasan, berbunga sekitar bulan januari. Buah bulat atau lonjong, panjang 15-30 cm, kulit dipenuhi duri-duri tajam, warna coklat keemasan atau kuning, bentuk biji lonjong, 2-6 cm, berbuah setelah berumur 5-12 tahun, jatuh sendiri kalau sudah masak. Berakar tunggang.

Gallery

Durian Montong
Durian Monthong di pohon


Related

Durio oxleyanus

Durio oxleyanus atau "Durian Karantongan", adalah species pohon durian yang tumbuh di hutan dataran rendah Kalimantan, terutama dekat dengan aliran sungai dan penyebaran mulai dari Semenanjung Malaysia, Sumatera, hingga Kalimantan.

Buah Durio oxleyanus atau Karantongan, berbentuk bulat mirip bola dengan diameter sekitar 10-15 cm, durinya panjang (3-4 cm), warna kulit buah hijau, tidak kuning, buah seperti kebanyakan jenis durian lainnya. Buah yang masak dan jatuh ke tanah, tidak langsung merekah, tapi memerlukan waktu yang lama untuk merekah dengan sendirinya, buah tidak mengeluarkan aroma dan mengandung alkohol yang cukup tinggi, daging buahnya berwarna mentega dan manis rasanya.
Ukuran pohon besar lebih dari 40 m.

Durio oxleyanus
Durian Karantongan
(source: asianplant.net)

Klasifikasi:
Kingdom:
Order:
Family:
Genus:
Species:

nama lain:

Plantae
Malvales
Malvaceae
Durio
Durio oxleyanus Griff., Calc. J. Nat. Hist. 5 (1845)

- Karantongan, Karantungan, Krantungan
- Teratung, Teratungan (Kalimantan Barat)
- Mahrawin (Kalimanan Timur)


Keberadaan pohon Durian Karantongan saat ini sudah makin langka, akibat penduduk yang lebih suka menebang pohon ini, saat hendak memanen buahnya.

Gallery

Durio oxleyanus
Durian Karantongan
(source: lifestyle.kompasiana.com)
daging Buah Durian Karantangon
(source: abu-muadz76.blogspot.com)

Related

http://www.asianplant.net
http://lifestyle.kompasiana.com
http://abu-muadz76.blogspot.com

Durian Tabelak

Durian Tabelak, merupakan salah satu varian Durio graveolens., yang tumbuh di hutan primer dataran rendah yang terdapat di Kalimantan sebelah utara, yaitu di Sabah Malaysia, ditemukan juga di pulau Sumatera, dan beberapa wilayah di pulau Kalimantan.

Durian Tabelak adalah jenis durian yang daging buahnya banyak memiliki variasi warna, seperti warna merah gelap, pink, jingga, hingga oranye. Durian ini pun memiliki nama yang banyak, yaitu "Tabelak" "Durian Merah", "Merahan", "Anggang", "Sukang" dan "Durian Kuning".

Jenis ini termasuk pohon besar lebih dari 50 m tinggi pohonnya. Kulit buah berwarna kuning agak oranye, ditutupi dengan piramida 1 cm dengan duri panjang. Daging buah berwarna merah tua dengan rasa yang manis. D. graveolens mirip dengan D. dulcis, bedanya buah D. graveolens kadang sudah membuka ketika masih berada di pohon, sedangkan buah D. dulcis tetap tertutup rapat dan memiliki daging berwarna kuning gelap.

Di Sabah, disebut juga sebagai Durian Kuning, karena kulit buahnya berwarna kuning. Termasuk species yang dalam kondisi kritis karena sudah mulai sulit dicari. Pohonnya besar, tinggi dan berbanir seperti durian biasa. Bunga banyak terbentuk pada cabang tua. Bila masak buahnya merekah dengan sendirinya di atas pohon, dan biasanya menjadi makanan burung Tingang/ Anggang (Enggang/ Rangkok). Itulah sebabnya diberinama Anggang. Buahnya berbentuk bulat, bertangkai pendek, dan bobot buah rata-rata 400 gr hingga 1 kg. Kulit tipis, berwarna kuning kecoklatan hingga kuning. Duri panjang sekitar 4 cm mirip dengan Mahrawin, tajam dan rapat.
Daging buah agak tipis dan halus, tekstur lembut dan agak kering, rasa tidak terlalu manis. Aroma sedang, tidak terlalu kuat seperti durian biasa. Buahnya bisa disimpan lama. Pohonnya tahan hidup di kawasan yang agak berair.

Durian Tabelak
(source: yourworship.blogspot.com)
Klasifikasi:
Kingdom:
Order:
Family:
Genus:
Species:


nama lain:

Plantae
Malvales
Malvaceae
Durio
Durio graveolens Becc.
var. Durian Tabelak

- Durian Merah
- Merahan
- Durian Kuning
- Anggang
- Sukang


Keberadaan pohon Durian Tabelak saat ini sudah sulit ditemukan, sulitnya ditemukan mudah-mudahan tidak berarti hampir punah. Karena walau begitu, kadang buah Durian Tabelak bisa ditemukan di pasar-pasar Kalimantan, pada musim berbuah durian.

Kelangkaan Durian Tabelak diakibatkan penduduk lokal yang menebang pohon ini saat hendak memanen buah Durian Tabelak ini, akibatnya pohon ini pun semakin langka di hutan-hutan Kalimantan..
Untungnya Malaysia jauh lebih peduli dibandingkan dengan masyarakat Indonesia, yang cenderung merusak habitat Durian Tabelak. Di Malaysia pohon Durian Tabelak sudah dilestarikan, bahkan sudah dikawinsilang dan dimulyakan, sehingga saat ini Malaysia sudah memiliki beberapa varietas dan kultivar yang unggul.

Gallery

Durian Tabelak "Merahan", Malaysia
Durian Tabelak "Sukang", Sabah Malaysia
(source: rakanmesra.com)

Related

Durian Merah
http://yourworship.blogspot.com
http://rakanmesra.com
 

Blog stat

Contact

About us | Contact me |
 | ... | ... | ... | ... | ... |