Alocasia, suatu tanaman yang memiliki banyak penggemar. Alocasia termasuk tanaman keras (rhizomatous) dan berdaun lebar (tuberous) dari keluarga Araceae. Tercatat saat ini yang sudah diketahui terdapat lebih dari 80 species yang berasal dari daerah tropis dan subtropis Amerika Selatan, Asia hingga ke Australia Timur.
Alocasia sebagai tanaman hias sangatlah populer, mengimbangi tanaman populer lainnya seperti anggrek, anthurium, aglaonema, cactus dan lain-lain. Penampilannya yang eksotis yang mendongkrak kepopulerannya dalam dunia tanaman hias. Salah satu yang memperoleh Royal Horticultura Society Award of Garden Merit adalah hibrida Alocasia amazonica.
Beberapa species dari Alocasia
Alocasia di pasar-pasar bunga, memiliki harga yang sangat beragam, dari per tanaman hingga ada yang dijual berdasarkan jumlah daun. Kisaran harga mulai dari Rp. 25 ribu hingga di atas Rp 1 jutaan. Perkembangbiakan alokasia dari umbi-umbi kecil tumbuh berkembang menjadi alocasia anakan. Setelah tumbuh, kemudian dalam beberapa hari akan memisahkan diri dari induknya. Perbanyakan dengan stek yaitu memotong batang tepat di bawah daun yang paling tua, kemudian membenamkan batang yang terpotong ke dalam air. Beberapa hari kemudian akar akan muncul.
Perawatan
Dalam merawat tanaman Alocasia yang penting tanah harus porous dan tidak boleh terlalu padat.
Daun, harus sering dilap bersih dengan detergen, untuk melepas kotoran yang menempel yang kadang bisa menyebabkan penyakit bagi Alocasia.
Dorman (tidur singkat)
Seperti tanaman lain, alokasia mengalami masa dorman, yaitu tiba-tiba tanaman mengering, lalu lenyap dari permukaan tanah. Untuk mengatasinya, sebaiknya setiap 6 bulan sekali media harus diganti. Media yang bagus memegang peranan penting dalam setiap tanaman. Dorman bisa disebabkan oleh kondisi tanah terlalu keras, sehingga akar susah menembus, dan tanaman pun akan menjadi dorman (seperti mati). Kondisi media pun harus basah jangan kering.
- Pada masa dorman atau “tidur”, umbi alokasia tetap membesar meskipun daun tidak mau keluar.
- Dorman bisa terjadi sampai satu tahun. Tapi begitu “bangun” tanaman akan mengeluarkan banyak daun.
- Saat terjadi dorman, diamkan saja tanaman, jangan dikorek-korek karena akan menimbulkan kebusukan.
- Kurangi penyiraman, lembabkan di tempat lembab. Siram seminggu sekali agar tidak busuk umbinya.
- Jika perawatan bagus, tanaman tidak akan mengalami dorman. Biasanya karena kebanyakan penyiraman sedangkan panasnya kurang.
Media
Medianya yang biasa dipakai pakis, kompos daun bambu, kotoran sapi dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Tidak harus ditanam di pot, alokasia bisa tumbuh dengan baik di halaman karena aslinya memang tumbuh di hutan. Kadang terjadi serangan laba-laba atau serangga kecil lainnya, sehingga daun menguning, sebaiknya dibuang atau bisa juga disemprot dengan cairan pembasmi kutu hama.
► Info Alocasia (Identik dan Synonym)
Lainnya
Related
- http://en.wikipedia.org/wiki/Alocasia
- http://www.keywordpicture.com/keyword/alokasia/
Klasifikasi:
| |
Kingdom:
(unranked):
(unranked):
Order:
Family:
Subfamily:
Tribe:
Genus:
|
Plantae
Angiosperms
Monocots
Alismatales
Araceae
Aroideae
Colocasieae
Alocasia, (Schott) G.Don
|
Tanaman Alocasia memiliki bentuk daun yang beragam, pada dasarnya berbentuk hati (sagittate), daun besar tumbuh dengan panjang 20 sampai 90 cm pada tangkai panjang. Bunga tumbuh di ujung tangkai pendek, tetapi tidak mencolok, sering tersembunyi di balik tangkai daun.
Pada akar terjadi umbi, untuk beberapa species bisa dimakan, tapi kebanyakan mengandung raphide kristal kalsium oksalat yang bisa membuat lidah bengkak dan mati rasa, serta sulit bernafas dan nyeri tenggorokan yang tajam. Bagian bawah umbi lebih beracun. Untuk memproses umbi, sebaiknya direbus mendidih lama sebelum disajikan atau bisa menggunakan buah asam untuk membuyarkan racun tersebut.
Alocasia biasanya ditanam di dalam pot, cara terbaiknya berada di bawah naungan seperti di bawah paranet. untuk melindunginya dari sinar matahari yang terlalu kuat, dan mengurangi siraman air hujan yang terlalu deras. Tanaman ini membutuhkan cahaya sekitar 40 hingga 70%, sehingga paling baik diletakkan di bawah pohon, atau di bawah naungan jaring paranet.
Alocasia biasanya ditanam di dalam pot, cara terbaiknya berada di bawah naungan seperti di bawah paranet. untuk melindunginya dari sinar matahari yang terlalu kuat, dan mengurangi siraman air hujan yang terlalu deras. Tanaman ini membutuhkan cahaya sekitar 40 hingga 70%, sehingga paling baik diletakkan di bawah pohon, atau di bawah naungan jaring paranet.
Tanaman Alocasia, tidak terlalu tahan terhadap udara dingin dan udara yang terlalu panas. Sehingga untuk perawatannya harus dilakukan dengan seksama dan hati-hati. Penyiraman hanya dibutuhkan apabila kondisi tanah mulai mengering, sebaiknya dilakukan dengan sprayer. Penyiraman yang terlalu banyak atau sering akan menyebabkan kebusukan pada batang Alocasia. Serangan semut, laba-laba dan tungau, juga bisa membunuh Alocasia.
- Alocasia acuminata Schott: (Indonesia)
- Alocasia advincula: "Bat Wing"
- Alocasia aequiloba N.E.Br.: (New Guinea)
- Alocasia alba Schott: (Sri Lanka)
- var. "Lemon" - Alocasia amazonica (African Mask)
- Alocasia angustiloba Engl. & K.Krause: (New Guinea)
- Alocasia arifolia Hallier f.: (Malaysia)
- Alocasia atropurpurea Engl.: (Philippines)
- Alocasia augustiana L.Linden & Rodigas: "Gold Dust" (New Guinea)
- Alocasia aurea: "Mystic", "Elephant Ear"
- Alocasia "Aurora" (Alocasia sp.) (Thailand)
- Alocasia baginda Kurniawan & P.C.Boyce: (Kalimantan)
- Alocasia balgooyi A.Hay: (Sulawesi)
- Alocasia beccarii Engl.: (Borneo: Malaysia)
- Alocasia boa A.Hay: (New Guinea)
- Alocasia boyceana A.Hay: (Philippines)
- Alocasia brancifolia (Schott) A.Hay: (New Guinea)
- Alocasia brisbanensis (F.M.Bailey) Domin: "Cunjevoi", "Spoon Lily" (Australia)
- Alocasia cadieri Chantrier: (SE Asia)
- Alocasia "Calidora", a.k.a., "Persian Palm", "Elephant Ear"
- Alocasia celebica Engl. ex Koord: (Sulawesi)
- Alocasia chaii, P.C. Boyce (Sarawak, Malaysia)
- Alocasia clypeolata A.Hay: "Green Shield" (Philippines)
- Alocasia cucullata (Lour.) G.Don inR.Sweet: "Chinese Taro" (Indonesia)
- Alocasia culionensis Engl.: "Philippine Slim" (Philippines)
- Alocasia cuprea K.Koch: "Keladi Tengkorak" (Borneo)
- Alocasia dahlii Engl.
- Alocasia decipiens Schott: (Bangladesh, Myanmar, Andaman, Indonesia)
- Alocasia decumbens Buchet: (Vietnam)
- Alocasia denudatoides Engl. & K.Krause
- Alocasia devansayana (L.Linden & Rodigas) Engl.: (New Guinea)
- Alocasia "Dragon Scale" (Alocasia sp.)
- Alocasia fallax Schott: (East Himalaya to Bangladesh)
- Alocasia flabellifera A.Hay: (New Guinea)
- Alocasia flemingiana Yuzammi & A.Hay: (Java)
- Alocasia fornicata (Roxb.) Schott: (India, Indonesia)
- Alocasia gageana Engl. & K.Krause inH.G.A.Engler: "Alocasia California", "Dwarf Elephant Ear" (Burma)
- Alocasia gjellerupii Engl.
- Alocasia grandis: "Purple Prince"
- Alocasia grata Prain ex Engl. & Krause inH.G.A.Engler: (Indonesia)
- Alocasia guttata
- var. bullatta
- var. imperialis: "Quilted Dreams" - Alocasia hainaica N.E.Br.: (China Selatan (Hainan) ke Vietnam Utara)
- Alocasia heterophylla (C.Presl) Merr.: "Aquino" (Philippines)
- Alocasia hollrungii Engl.: (New Guinea)
- Alocasia hypnosa J.T.Yin, Y.H.Wang & Z.F.Xu: (Southwest China to Indochina)
- Alocasia hypoleuca P.C.Boyce: (Thailand)
- Alocasia infernalis P.C.Boyce: (Borneo)
- var. "Kapit" - Alocasia indica: "Metallica"
- Alocasia inornata Hallier f.: (Sumatra)
- Alocasia jiewhoei V.D.Nguyen: (Cambodia)
- Alocasia kerinciensis A.Hay: (Sumatra)
- Alocasia lancifolia Engl.: (New Guinea)
- Alocasia lauterbachiana (Engl.) A.Hay: (Papua New Guinea)
- var. metallica (Papua New Guinea) - Alocasia lecomtei Engl.: (Vietnam)
- Alocasia longiloba Miq. 'denudata': (Malaysia)
- var. "Argyreia" (lowii-complex)
- var. (korthalsii-complex)
- var. (lowii-complex)
- var. (watsoniana-complex)
- var. "Magnifica": "Elephant Ear" - Alocasia loweii: (Alocasia lowii)
- var. "Tiffany": (Sarawak)
- var. "Argantea"
- var. "Grandis" - Alocasia macrorrhizos (L.) G.Don inR.Sweet: "Giant Taro" (SE Asia, Australia, Pacific)
- var. "Jungle Gold"
- var. "Lutea" (New Guinea)
- var. "Maki"
- var. "New Guinea Gold" (New Guinea)
- var. "Seven Colors"
- var. "Variegata"
- var. brisbanensis (Australia) - Alocasia magnifica Engl.
- Alocasia megawatiae Yuzammi & A.Hay: (Sulawesi Tenggara)
- Alocasia maquilingensis Merr.: (Philippines)
- Alocasia melo A.Hay: "Alocasia Badak" (Borneo)
- Alocasia micholitziana Sander: "Frydek", "Elephant’s Ear plant" (Philippines)
- var. "Variegated Frydek": "African Mask" - Alocasia minuscula A.Hay: (Borneo)
- Alocasia monticola A.Hay: (New Guinea)
- Alocasia navicularis (K.Koch & C.D.Bouché): (Himalaya)
- Alocasia nebula A.Hay: (Borneo)
- var. elaine
- var. Imperialis
- var. Balun - Alocasia nicolsonii A.Hay: (New Guinea)
- Alocasia nycteris Medecilo, G.C.Yao & Madulid: (Philippines)
- Alocasia odora (Lindl.) K.Koch: "Night-scented Lily" (SE Asia, China)
- var. "California: "Dwarf Elephant Ear" - Alocasia pangeran A.Hay: (Borneo)
- Alocasia peekelii Engl. & K.Krause
- Alocasia peltata M.Hotta: "Silver-grey" (Borneo)
- var. muluensis - Alocasia perakensis Hemsl.: (Malaysia)
- Alocasia plumbea
- var. "Metallica": "Metallic Taro Black Elephant Ear Nigra Alocasia"
- var. "Nigra"
- var. "Cue-Ball" - Alocasia portei Schott: (New Guinea)
- Alocasia "Portora"
- Alocasia princeps W.Bull: (Malaysia)
- Alocasia principiculus A.Hay: (Borneo)
- Alocasia puber (Hassk.) Schott: (Java)
- Alocasia puteri A.Hay: (Borneo)
- Alocasia putii Gagnep: (Thailand)
- Alocasia pyrospatha A.Hay: (New Guinea)
- Alocasia ramosii A.Hay: (Philippines)
- Alocasia reginae N.E.Br.: "Silver Velvet" (Borneo)
- Alocasia reginula A.Hay: "Black Velvet" (Cultivated)
- Alocasia reversa N.E.Br.: (Philippines)
- Alocasia ridleyi A.Hay: (Borneo)
- Alocasia robusta M.Hotta: (Borneo)
- Alocasia royale
- Alocasia rugosa
- Alocasia sanderiana W.Bull: "Nobilis" (Philippines)
- Alocasia sarawakensis M.Hotta: (Borneo)
- Alocasia scabriuscula N.E.Br.: (Borneo)
- Alocasia scalprum A.Hay: (Philippines)
- Alocasia sedenii
- Alocasia schlechteri Engl.
- Alocasia "Silver": (Sarawak)
- Alocasia simonsiana A.Hay: (New Guinea)
- Alocasia sinuata N.E.Br.: (Philippines)
- Alocasia suhirmaniana Yuzammi & A.Hay: (Sulawesi)
- Alocasia tigrina
- var. superba - Alocasia venusta A.Hay: (Borneo)
- Alocasia veitchii: "Argentea"
- Alocasia vietnamensis V.D.Nguyen: (Vietnam)
- Alocasia villeneuvei L.Linden & Rodigas
- Alocasia wentii Engl. & K.Krause: "New Guinea Shield", "Hardy Elephant Ear" (New Guinea)
- Alocasia wenzelii Merr.
- Alocasia wongii A.Hay: (Borneo)
- Alocasia zebrina Schott ex Van Houtte: "Reticulata" (Philippines)
Di hutan-hutan di Indonesia, juga terdapat beberapa tanaman Alocasia, salah satunya Alocasia suhirmania, tanaman alocasia asli Indonesia. Dra. Yuzammi, M.Sc, pembubidaya Alocasia dari Kebun Raya Bogor, mengklaim dirinya sebagai penemu Alocasia suhirmaniana di Sulawesi, yang diberinama "suhirmaniana" mengambil nama mantan Kepala Kebun Raya Indonesia, Dr. Ir. Suhirman.
Perawatan
Dalam merawat tanaman Alocasia yang penting tanah harus porous dan tidak boleh terlalu padat.
Daun, harus sering dilap bersih dengan detergen, untuk melepas kotoran yang menempel yang kadang bisa menyebabkan penyakit bagi Alocasia.
Dorman (tidur singkat)
Seperti tanaman lain, alokasia mengalami masa dorman, yaitu tiba-tiba tanaman mengering, lalu lenyap dari permukaan tanah. Untuk mengatasinya, sebaiknya setiap 6 bulan sekali media harus diganti. Media yang bagus memegang peranan penting dalam setiap tanaman. Dorman bisa disebabkan oleh kondisi tanah terlalu keras, sehingga akar susah menembus, dan tanaman pun akan menjadi dorman (seperti mati). Kondisi media pun harus basah jangan kering.
- Pada masa dorman atau “tidur”, umbi alokasia tetap membesar meskipun daun tidak mau keluar.
- Dorman bisa terjadi sampai satu tahun. Tapi begitu “bangun” tanaman akan mengeluarkan banyak daun.
- Saat terjadi dorman, diamkan saja tanaman, jangan dikorek-korek karena akan menimbulkan kebusukan.
- Kurangi penyiraman, lembabkan di tempat lembab. Siram seminggu sekali agar tidak busuk umbinya.
- Jika perawatan bagus, tanaman tidak akan mengalami dorman. Biasanya karena kebanyakan penyiraman sedangkan panasnya kurang.
Media
Medianya yang biasa dipakai pakis, kompos daun bambu, kotoran sapi dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Tidak harus ditanam di pot, alokasia bisa tumbuh dengan baik di halaman karena aslinya memang tumbuh di hutan. Kadang terjadi serangan laba-laba atau serangga kecil lainnya, sehingga daun menguning, sebaiknya dibuang atau bisa juga disemprot dengan cairan pembasmi kutu hama.
► Info Alocasia (Identik dan Synonym)
Lainnya
- Alocasia "All Gold"
- Alocasia "Antiquorum"
- Alocasia "Argyraea"
- Alocasia "Bako Park": (Borneo)
- Alocasia "Black Beauty"
- Alocasia "Black Knight"
- Alocasia "Black Magic"
- Alocasia "Black Stem"
- Alocasia "Blue Lady"
- Alocasia "Blue Prince"
- Alocasia "Blue Shield"
- Alocasia "Corrugated Odora "
- Alocasia "Corrugated Portei"
- Alocasia "Crinkles"
- Alocasia "Dewey's" Reversa
- Alocasia "Fantasy"
- Alocasia "Golden Splash"
- Alocasia "Green Cuprea "
- Alocasia "Green Shield": (Phillipines)
- Alocasia "Green Velvet"
- Alocasia "Hilo Beauty"
- Alocasia "M. Martin Cahuzac"
- Alocasia "Mackilling"
- Alocasia "Manila Pride"
- Alocasia "Mark Campbell"
- Alocasia "Masuos"
- Alocasia "Mean Green"
- Alocasia "Mindanao"
- Alocasia "Nobilis": "Noble Sanderi"
- Alocasia "Novodora "
- Alocasia "Novodora Green"
- Alocasia "Novodora Red"
- Alocasia "Polly"
- Alocasia "Portodora "
- Alocasia "Portora "
- Alocasia "Purple Prince"
- Alocasia "Purpley"
- Alocasia "Rumrill Silver"
- Alocasia "Sarian"
- Alocasia "Silver Duke"
- Alocasia "Slim Jim"
- Alocasia "Stingray"
- Alocasia "Tiny Dancers"
- Alocasia "Uhinkii": "Whinkii" (var)
- Alocasia "Valhalla "
- Alocasia "Van GIGO"
- Alocasia "Vic Santos": "Corozon"
- Alocasia "Wanda"
- Alocasia "White Knight"
- Alocasia "White Plumbae"
- Alocasia "Williams Hybrid"
- Alocasia coriacea
- Alocasia crassifolia
- Alocasia reticulata
- Alocasia "African Queen": "Elephant Ear"
- Alocasia "Brian Williams"
- Alocasia "Corozon": "Dwarf Elephant Ear"
- Alocasia "Elaine"
- Alocasia "Fantasy": "Elephant Ear"
- Alocasia "Golden Delicious": "Elephant Ear"
- Alocasia "Hilo Beauty"
- Alocasia "Insinuata": "Elephant Ear"
- Alocasia "Mark Campbell": "Elephant Ear"
- Alocasia "Portodora"
- Alocasia "Sarian": "Giant Taro"
- Alocasia "Quilted Dreams"
- Alocasia × bachi
- Alocasia × chantrieri
- Alocasia × chantrieriana
- Alocasia × conspicua: (A. longiloba × A.odora)
- Alocasia × gaulainii
- Alocasia × mortfontanensis
- Alocasia × rodigasiana
- Alocasia × sedenii
- Alocasia × amazonica
- Alocasia × amazonica "Compacta"
- Alocasia × amazonica "Supreme"
- Alocasia × amazonica "Polly": "African Mask"
- Alocasia × van-houtteana
- Alocasia × "Green Velvet": "Elephant Ear"
Related
- http://en.wikipedia.org/wiki/Alocasia
- http://www.keywordpicture.com/keyword/alokasia/
Min kalau watsioana yang dari Kalimantan termasuk varietas Longiloba atau species tersendiri ?
ReplyDeleteBantu jawab, watsionana kalimantan daun doff dan tulang bercabang. Sedang watsoniana glossy (biasa di sebut seperti itu masuk kedalam Longiloba Var Watsoniana.
DeleteTerimakasih segala info bab jenis alokasia. Saya terbantu sangat terbantu. Mungkin akan lebih komplit bila nama / jenisnya disertai foto.
ReplyDeleteTks infonya 👍😃
Terimakasih banyak admin untuk artikel nya🙏
ReplyDelete