Komoditas cabai rawit alias cengek (Capsicum frutescen), tergolong salah satu produk sayuran yang banyak diminati konsumen, Dalam segmen pasaran umum maupun pasar modern komoditas cengek memiliki harga relatif baik.
Pada umumnya jenis cabe-cabean yang paling dikenal adalah cabe rawit/ cengek (Capsicum frutescens) dan Cabe merah/ Cabe merah keriting (Capsicum annuum).
Diantara jenis cengek yang sangat diminati konsumen, adalah jenis cengek domba, karena rasanya paling pedas dan ukurannya lebih besar daripada cengek lain. Cengek domba ummnya dijadikan sambal, bumbu masak, digigit mental sambil makan gorengan, pengobatan alami ala Cina dan lain-lain.
Pengusahaan komoditas cengek domba, belakangan ini hasil produksinya tak seoptimal tahun-tahun lalu. Iklim cuaca yang berubah-ubah sangat cepat, termasuk pertengahan tahun 2011 ini membuat risiko tingginya penyakit dan hama terhadap cengek domba.
Banyak tanaman cengek domba mengalami anjloknya produksi, akibat buahnya mengering lalu rontok, ditambah sejumlah penyakit karena virus. Akibatnya, banyak petani mengalami penurunan produksi sampai 50 persen/ pohon, bahkan gagal total.
Kondisi paling parah banyak terjadi bulan Juni dan Juli ini, dimana banyak areal tanaman cengek domba petani juga terserang kegagalan berproduksi. Selain kerugian modal dari pembelian benih yang harus berkali-kali, harga cengek pada bulan Juni lalu sempat menurun.
Perlunya pengadaan benih-benih cabe dan cengek secara lokal yang sehat, untuk kebutuhan petani saat ini. Benih cengek produk lokal memiliki keunggulan, yaitu dapat lebih kontinu antargenerasi. Berbeda dengan produk benih import yang umumnya untuk sekali pakai sehingga para petani harus membeli lagi benih setiap musim tanam. Produksi pembenihan lokal yang lebih sehat dengan volume yang besar sangat dibutuhkan oleh petani.
Budidaya tanaman cengek domba, cenderung paling "berjudi nasib", dibandingkan dengan jenis cabai-cabaian lain, cengek leutik atau cengek kecil, cabe merah keriting dan cabe paprika. Kendati beberapa waktu lalu harga cengek domba pernah mencapai harga yang meroket untuk perkilogramnya. Tetapi tak semua petani dapat menikmati harga yang meroket tersebut, karena sebagian produksi gagal selamat dari serangan penyakit, terutama akibat anomali iklim.
Selama ini petani masih sering gagal melakukan pembenihan cengek domba lokal yang berkualitas, karena prosesnya masih dilakukan secara "asal-asalan".
cengek domba |
Diantara jenis cengek yang sangat diminati konsumen, adalah jenis cengek domba, karena rasanya paling pedas dan ukurannya lebih besar daripada cengek lain. Cengek domba ummnya dijadikan sambal, bumbu masak, digigit mental sambil makan gorengan, pengobatan alami ala Cina dan lain-lain.
Pengusahaan komoditas cengek domba, belakangan ini hasil produksinya tak seoptimal tahun-tahun lalu. Iklim cuaca yang berubah-ubah sangat cepat, termasuk pertengahan tahun 2011 ini membuat risiko tingginya penyakit dan hama terhadap cengek domba.
Banyak tanaman cengek domba mengalami anjloknya produksi, akibat buahnya mengering lalu rontok, ditambah sejumlah penyakit karena virus. Akibatnya, banyak petani mengalami penurunan produksi sampai 50 persen/ pohon, bahkan gagal total.
Kondisi paling parah banyak terjadi bulan Juni dan Juli ini, dimana banyak areal tanaman cengek domba petani juga terserang kegagalan berproduksi. Selain kerugian modal dari pembelian benih yang harus berkali-kali, harga cengek pada bulan Juni lalu sempat menurun.
Perlunya pengadaan benih-benih cabe dan cengek secara lokal yang sehat, untuk kebutuhan petani saat ini. Benih cengek produk lokal memiliki keunggulan, yaitu dapat lebih kontinu antargenerasi. Berbeda dengan produk benih import yang umumnya untuk sekali pakai sehingga para petani harus membeli lagi benih setiap musim tanam. Produksi pembenihan lokal yang lebih sehat dengan volume yang besar sangat dibutuhkan oleh petani.
Budidaya tanaman cengek domba, cenderung paling "berjudi nasib", dibandingkan dengan jenis cabai-cabaian lain, cengek leutik atau cengek kecil, cabe merah keriting dan cabe paprika. Kendati beberapa waktu lalu harga cengek domba pernah mencapai harga yang meroket untuk perkilogramnya. Tetapi tak semua petani dapat menikmati harga yang meroket tersebut, karena sebagian produksi gagal selamat dari serangan penyakit, terutama akibat anomali iklim.
Selama ini petani masih sering gagal melakukan pembenihan cengek domba lokal yang berkualitas, karena prosesnya masih dilakukan secara "asal-asalan".
emm pedesnya cabe setan warnanya merah pedes banget kayanya salam plakat resin jakarta
ReplyDeletemakasih info nya guys sangat berguna
DeleteJasa sadap handphone. berbagai fitur dan berbagai tipe HP.
Bisa untuk HP :
- IPHONE.
- ANDROID.
- NOKIA.
- BLACKBERRY.
- WINDOWS PHONE & MOBILE
- SYMBIAN (tidak tersedia)
(Sadap data komunikasi)
- SADAP PANGGILAN SUARA
- SADAP SMS & MMS
- SADAP FOTO/ VIDEO
- SADAP EMAIL
- SADAP SUARA SEKITAR
- SADAP CHAT FACEBOOK
- SADAP WHATSAPP, LINE, TELEGRAM, SKYPE
- SADAP BBM (BLACKBERRY MESSENGER) (tidak tersedia)
- SADAP LOKASI
Kunjungi: PENYADAP.COM
.
.
.
.
.
.
.
itu kayaknya gambarnya gak gitu deh kalau cengek domba,...
ReplyDeleteIya, yg d gambar itu cengek kritik, buat diceletrok sm bala2,gehu en teman2nya.
Delete