Anda penikmat kopi ?
Ada baiknya apabila anda sebagai penikmat kopi untuk mengetahui apa-apa saja jenis kopi yang ada di dunia ini. Beberapa kopi yang beredar telah mengalami percampuran antara satu jenis kopi dengan kopi dari jenis lain. Tetapi semua itu dilakukan demi mendapatkan aroma dan kenikmatan yang berbeda dari rasa kopi itu sendiri.
Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya. Di samping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler). Sumber id.wikipedia.org.
Di Indonesia dikenal dua jenis kopi yaitu kopi Arabica dan kopi Robusta. Kedua jenis kopi ini menguasai pasaran kopi dunia. Tetapi sebenarnya terdapat kopi dari jenis lain yang belum sepopuler kedua jenis kopi tersebut tadi.
Klasifikasi:
Kingdom: Plantae
Phylum: Spermatophyta
Class : Angiosperma
Order : Gentianales
Family : Rubiaceae
Subfamily : Ixoroideae
Genus : Coffea
Jenis-jenis Kopi
1. Kopi Arabica (Coffea arabica)
Kopi jenis ini pertamakali ditemukan di Afrika sebelum kopi jenis lain ditemukan. Kopi Arabica dikembangkan di daratan Eropa dan akhirnya ke seluruh dunia. Di Indonesia sendiri pada pertengahan abad 17 kopi Arabica ditanam dan dikembangkan di Indonesia oleh Belanda.
Kopi Arabica hanya di tanam pada ketinggian 700 - 1800 m dpl pada suhu 16 - 20 derajat celcius untuk mendapatkan kualitas terbaiknya. Kandungan kafein kopi Arabica lebih rendah dari kopi jenis lain, tetapi mempunyai aroma yang lebih kuat. Menurut beberapa penikmat kopi, kopi Arabica memiliki rasa yang lebih nikmat dari kopi Robusta ataupun kopi-kopi dari jenis lain. Kopi ini memiliki sedikit rasa asam yang menjadi ciri khas kopi Arabica.
Pohon kopi Arabica tumbuh mencapai tinggi 4 meter. Buah kopi yang sudah matang akan jatuh ke tanah dan dapat menyerap bau-bau tanah, sehingga harus cepat dipetik sebelum jatuh ke tanah karena dapat merubah rasa dan kenikmatan dari kopi Arabica ini. Buah kopi ini memerlukan waktu enam sampai sembilan bulan untuk menjadi biji yang matang. Pohon kopi ini berbuah sekali setahun. Daya tahan terhadap penyakit HV agak kurang.
Kopi Arabika juga bisa diproses dengan metode basah yang memakan biaya lebih tinggi dibandingkan proses dengan metode kering.
Kopi Arabica menguasai 70 % pasaran kopi dunia.
Negara penghasil kopi Arabica adalah Brazil, Kolombia, Peru, Venezuela, Paraguay, Bolivia, Costa Rica, Nicaragua, Puerto Rico, Hawaii, Yaman, Papua Nugini, Kenya, Zambia, Zimbabwe, Ethiopia Tanzania dan Indonesia.
2. Coffea canephora , Pierre ex Froehner. (Kopi Robusta)
Kopi Robusta juga ditemukan di Afrika, tepatnya di Kongo pada tahun 1870. Kopi Robusta dapat ditanam di dataran rendah 200 meter dpl sampai dataran tinggi 2000 meter dpl. Tanaman kopi Robusta ini lebih tahan terhadap penyakit dan buah juga tidak jatuh ke tanah, sehingga dapat dipanen kapan saja. Pohonnya sendiri dapat tumbuh mencapai tinggi 10 meter.
Kadar kafein kopi Robusta adalah tertinggi dibanding kopi Arabica maupun kopi jenis lain. Kopi ini mempunyai aroma seperti coklat apabila disajikan dengan air yang benar-benar mendidih. Belakangan ini kopi Robusta sering dikombinasikan dengan kopi Arabica untuk mendapatkan aroma yang lebih kuat dan rasa yang lebih bervariasi.
Kopi Robusta menguasai 27 % pasaran kopi dunia.
Negara penghasil kopi Robusta adalah Kongo, Kamerun, Srilanka, Madagacar, Angola, Nigeria, Uganda, Vietnam dan Indonesia.
3. Coffea liberica, Bull ex Hiern. (Kopi Liberika)
Kopi Liberika ini ditemukan di hutan Liberia dan Pantai Gading.
Kopi ini mempunyai ukuran pohon yang lebih besar dari kopi Robusta, dapat mencapai tinggi 9 meter. Memiliki buah dua kali lipat dari Arabica. Ini adalah tanaman yang membutuhkan suhu tinggi dan air berlimpah. Karena karakteristik ini, Kopi Liberika dipilih sebagai graft-holder.
Tanamannya sendiri lebih tahan terhadap penyakit yang umum menyerang pohon kopi. Produksi buah sepanjang tahun dan tumbuh dengan baik apabila di tanam di dataran rendah.
Beberapa varietas kopi Liberika yang ada di Indonesia adalah Durvei dan Ardoniana.
Liberica merupakan tanaman utama di Filipina. Saat ini provinsi Batangas dan Cavite di Filipina adalah produsen dari kopi Liberica, yang dikenal sebagai Baraco.
4. Kopi Ekselsa (Coffea excelsa)
Kopi ini ditemukan pada tahun 1904. Dikembangkan karena lebih tahan terhadap penyakit yang umum menyerang tanaman kopi.
Jenis ini dibudidayakan di dataran rendah yang basah, yaitu daerah yang tidak sesuai untuk kopi jenis lain seperti Arabica dan Robusta. Ciri khas kopi ini antara lain memiliki cabang primer yang bisa bertahan lama dan berbunga pada batang yang tua. Apabila dibiarkan tumbuh selama bertahun-tahun dapat tumbuh menjadi sebuah pohon yang besar. Batangnya kekar dan memerlukan jarak tanam yang relatif kecil dan tidak beragam, seperti kopi Liberica.
Memiliki hasil buah dan biji yang tinggi dan memberikan kopi dengan aroma menyenangkan, mirip dengan salah satu dari Coffea arabica. Kopi ini memiliki harga yang lebih tinggi daripada kopi Robusta.
5. Kopi Racemosa, Lour (Coffea racemosa) - Inhambane coffee and Mozambique coffee
Sinonim dengan kopi ini adalah Coffea mozambicana DC. and Coffea swynnertonii S. Moore.
Kopi ini ditemukan di Zimbabwe.
Tumbuh baik pada ketinggian diatas 1000 meter di atas permukaan laut. Berbunga pada awal september sampai bulan februari. Kopi memiliki sedikit kandungan kafein tetapi mempunyai aroma yang kuat.
6. Coffea Stenophylla, G. Don. (Sierra Leonian Coffee), Kopi Sierra Leon
Kopi ini dibudidayakan di Guinea, Sierra Leone dan Pantai Gading, tahan terhadap kekeringan. Bau atau aroma kopi ini menyerupai bau-bauan teh.
7. Coffea Mauritiana (Café Marron)
Kopi yang ditemukan di Mauritian ini, menghasilkan sebuah rasa kopi pahit yang diperoleh dari kopi jenis ini.
8. Coffea Congencis, Froehner. (Congo Coffee)
Datang dari Kongo, menghasilkan kopi berkualitas baik tetapi pertumbuhan daun dan buah sangat tidak produktif.
9. Coffea Dewevrei
Kopi ini berasal dari hutan Kongo Belgia. Kadang-kadang jenis kopi ini dianggap sebagai variant dari Kopi Liberika (Coffea liberica), karena bentuk daun dan pohon yang mirip dengan kopi liberika. Ukuran daun yang sangat besar, kira-kira 10 kali lipat dari ukuran daun kopi arabica. Pohon dapat tumbuh sampai 9 meter.
10 Coffea Neo-Arnoldiana
Juga ditemukan di Kongo, memiliki hasil buah yang tinggi.
11. Coffea Abeokutoe
Dibudidayakan di Pantai Gading, buah dan rasa mirip dengan Coffea arabica.
12. Coffea Dybowskii
Kopi ini adalah kelompok Eucoffea antar-daerah tropis Afrika.
13. Coffea benghalensis, Heyne ex Schultes. (Bengal Coffee)
14. Coffea bonnieri
15. Coffea gallienii
16. Coffea magnistipula
Coffea magnistipula adalah spesies tanaman semak dari Coffea yang endemik di hutan tropis Guinea Afrika Barat, khususnya Plateu Kamerun Selatan dan Massif Chaillu Gabon. Tanaman ini memiliki akar adventif.
17. Coffea mogeneti
26. Coffea tetrandra Roxb.
27. Coffea zanguebariae Lour. (Zanzibar Coffee)
28. Coffea madurensis, Teijsm.
29. Coffea abbayesii, Leroi
Kopi ini ditemukan di Madagascar.
30. Coffea macrocarpa
Selain species-species kopi di atas, masih banyak terdapat varietas kopi dari arabica dan kopi robusta, yang pastinya punya rasa yang berbeda-beda, sesuai dengan kondisi alam, proses dan pengembangannya masing-masing.
sumber:
- Zimbabwe Flora
- Caffe It
- Planet Berita
- Sweet Marias
- Beverage Coffee
- TopTropicals.com
- Inter Caffe
- Image Juicy
- Chimica/Bevande
- shotzombies
Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya. Di samping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler). Sumber id.wikipedia.org.
beda arabica dan robusta |
Klasifikasi:
Kingdom: Plantae
Phylum: Spermatophyta
Class : Angiosperma
Order : Gentianales
Family : Rubiaceae
Subfamily : Ixoroideae
Genus : Coffea
Kopi terdiri lebih dari 90 species kopi. Dari seluruh spesies kopi hanya 25 yang paling komersial untuk buah, dan hanya 4 spesies yang memiliki posisi terkemuka dalam perdagangan biji kopi, yaitu arabica, robusta, liberica dan excelsa.
1. Kopi Arabica (Coffea arabica)
Coffea arabica |
Kopi Arabica hanya di tanam pada ketinggian 700 - 1800 m dpl pada suhu 16 - 20 derajat celcius untuk mendapatkan kualitas terbaiknya. Kandungan kafein kopi Arabica lebih rendah dari kopi jenis lain, tetapi mempunyai aroma yang lebih kuat. Menurut beberapa penikmat kopi, kopi Arabica memiliki rasa yang lebih nikmat dari kopi Robusta ataupun kopi-kopi dari jenis lain. Kopi ini memiliki sedikit rasa asam yang menjadi ciri khas kopi Arabica.
Pohon kopi Arabica tumbuh mencapai tinggi 4 meter. Buah kopi yang sudah matang akan jatuh ke tanah dan dapat menyerap bau-bau tanah, sehingga harus cepat dipetik sebelum jatuh ke tanah karena dapat merubah rasa dan kenikmatan dari kopi Arabica ini. Buah kopi ini memerlukan waktu enam sampai sembilan bulan untuk menjadi biji yang matang. Pohon kopi ini berbuah sekali setahun. Daya tahan terhadap penyakit HV agak kurang.
Kopi Arabika juga bisa diproses dengan metode basah yang memakan biaya lebih tinggi dibandingkan proses dengan metode kering.
Kopi Arabica menguasai 70 % pasaran kopi dunia.
Negara penghasil kopi Arabica adalah Brazil, Kolombia, Peru, Venezuela, Paraguay, Bolivia, Costa Rica, Nicaragua, Puerto Rico, Hawaii, Yaman, Papua Nugini, Kenya, Zambia, Zimbabwe, Ethiopia Tanzania dan Indonesia.
2. Coffea canephora , Pierre ex Froehner. (Kopi Robusta)
Coffea robusta |
Kadar kafein kopi Robusta adalah tertinggi dibanding kopi Arabica maupun kopi jenis lain. Kopi ini mempunyai aroma seperti coklat apabila disajikan dengan air yang benar-benar mendidih. Belakangan ini kopi Robusta sering dikombinasikan dengan kopi Arabica untuk mendapatkan aroma yang lebih kuat dan rasa yang lebih bervariasi.
Kopi Robusta menguasai 27 % pasaran kopi dunia.
Negara penghasil kopi Robusta adalah Kongo, Kamerun, Srilanka, Madagacar, Angola, Nigeria, Uganda, Vietnam dan Indonesia.
3. Coffea liberica, Bull ex Hiern. (Kopi Liberika)
Coffea liberica |
daun kopi Liberica |
Kopi ini mempunyai ukuran pohon yang lebih besar dari kopi Robusta, dapat mencapai tinggi 9 meter. Memiliki buah dua kali lipat dari Arabica. Ini adalah tanaman yang membutuhkan suhu tinggi dan air berlimpah. Karena karakteristik ini, Kopi Liberika dipilih sebagai graft-holder.
Tanamannya sendiri lebih tahan terhadap penyakit yang umum menyerang pohon kopi. Produksi buah sepanjang tahun dan tumbuh dengan baik apabila di tanam di dataran rendah.
Beberapa varietas kopi Liberika yang ada di Indonesia adalah Durvei dan Ardoniana.
Liberica merupakan tanaman utama di Filipina. Saat ini provinsi Batangas dan Cavite di Filipina adalah produsen dari kopi Liberica, yang dikenal sebagai Baraco.
4. Kopi Ekselsa (Coffea excelsa)
Coffea excelsa |
Jenis ini dibudidayakan di dataran rendah yang basah, yaitu daerah yang tidak sesuai untuk kopi jenis lain seperti Arabica dan Robusta. Ciri khas kopi ini antara lain memiliki cabang primer yang bisa bertahan lama dan berbunga pada batang yang tua. Apabila dibiarkan tumbuh selama bertahun-tahun dapat tumbuh menjadi sebuah pohon yang besar. Batangnya kekar dan memerlukan jarak tanam yang relatif kecil dan tidak beragam, seperti kopi Liberica.
Memiliki hasil buah dan biji yang tinggi dan memberikan kopi dengan aroma menyenangkan, mirip dengan salah satu dari Coffea arabica. Kopi ini memiliki harga yang lebih tinggi daripada kopi Robusta.
Tahun Spesies ditemukan
|
1905
|
Kromosom (2n)
|
22
|
Bunga berubah ke biji kopi matang
|
12 bulan
|
Biji kopi matang
|
tidak jatuh ke tanah
|
Hasil panen (kg biji / ha)
|
800-1200
|
Suhu optimal rata-rata tahunan
|
tahan sampai lebih dari 30° C
|
Tumbuh di ketinggian
|
1-200 m
|
Hemileia vastatrix
|
tahan
|
Nematodes
|
tahan
|
Koleroga Noxia
|
tahan
|
Tracheomycosis
|
tahan
|
Kandungan Kafein
|
2%
|
Bentuk biji kopi
|
tidak seragam
|
Karakter rasa
|
dominan pahit
|
5. Kopi Racemosa, Lour (Coffea racemosa) - Inhambane coffee and Mozambique coffee
Coffea racemosa |
Kopi ini ditemukan di Zimbabwe.
Tumbuh baik pada ketinggian diatas 1000 meter di atas permukaan laut. Berbunga pada awal september sampai bulan februari. Kopi memiliki sedikit kandungan kafein tetapi mempunyai aroma yang kuat.
6. Coffea Stenophylla, G. Don. (Sierra Leonian Coffee), Kopi Sierra Leon
daun kopi Stenophylla |
Coffea stenophylla |
7. Coffea Mauritiana (Café Marron)
Coffea mauritiana |
8. Coffea Congencis, Froehner. (Congo Coffee)
Coffea congensis |
9. Coffea Dewevrei
daun kopi dewevrei |
Coffea dewevrei |
10 Coffea Neo-Arnoldiana
Juga ditemukan di Kongo, memiliki hasil buah yang tinggi.
11. Coffea Abeokutoe
Dibudidayakan di Pantai Gading, buah dan rasa mirip dengan Coffea arabica.
12. Coffea Dybowskii
Kopi ini adalah kelompok Eucoffea antar-daerah tropis Afrika.
13. Coffea benghalensis, Heyne ex Schultes. (Bengal Coffee)
Coffea benghalensis |
14. Coffea bonnieri
15. Coffea gallienii
16. Coffea magnistipula
Coffea magnistipula adalah spesies tanaman semak dari Coffea yang endemik di hutan tropis Guinea Afrika Barat, khususnya Plateu Kamerun Selatan dan Massif Chaillu Gabon. Tanaman ini memiliki akar adventif.
17. Coffea mogeneti
18. Coffea ambongensis
Species baru kopi yang ditemukan pada tahun 2008 oleh Kew, peneliti dari Royal Botanic Gardens di pegunungan Madagascar adalah (dari no. 18 s/d. 23)
19. Coffea boinensis
20. Coffea labatii
21. Coffea pterocarpa
22. Coffea bissetiae
23. Coffea namorokensis
24. Coffea anthonyi\
Pada tahun 2009, Kew menemukan species kopi baru ini.
25. Coffea charrieriana (Cameroonian Coffee, Charrier Coffee)
Oleh Kew, kopi ini ditemukan di Kamerun pada tahun 2009. Pertama kali dari Kamerun ditemukan kopi yang bebas kafein. Nama charrieriana diberikan untuk menghormati seorang Professor André Charrier, yang berhasil melakukan penelitian kopi, pemuliaan dan misi mengumpulkan di IRD selama 30 tahun terakhir pada abad ke-20.
26. Coffea tetrandra Roxb.
27. Coffea zanguebariae Lour. (Zanzibar Coffee)
28. Coffea madurensis, Teijsm.
29. Coffea abbayesii, Leroi
Coffea abbayesii |
30. Coffea macrocarpa
Coffea macrocarpa |
Selain species-species kopi di atas, masih banyak terdapat varietas kopi dari arabica dan kopi robusta, yang pastinya punya rasa yang berbeda-beda, sesuai dengan kondisi alam, proses dan pengembangannya masing-masing.
sumber:
- Zimbabwe Flora
- Caffe It
- Planet Berita
- Sweet Marias
- Beverage Coffee
- TopTropicals.com
- Inter Caffe
- Image Juicy
- Chimica/Bevande
- shotzombies