Anggrek Monyet (Dracula simia)

Dracula simia
bunganya menyerupai wajah monyet
Dracula Simia, disebut juga sebagai Monkey Orchid, atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai Anggrek Monyet. Diberi nama seperti itu, karena anggrek ini memiliki keunikan, bukan sekedar unik, tapi aneh, karena bunga anggrek ini menyerupai wajah monyet. Ini adalah fenomena alam.
Karena keanehan bunga dari anggrek monyet ini, maka anggrek ini pun menjadi incaran para kolektor anggrek. Keanehan anggrek ini, dari berbagai warna bunga anggrek ini memang seluruhnya menyerupai wajah monyet.

Dracula Simia atau Anggrek Monyet ini, hidup di hutan pada ketinggian 2000 m di atas permukaan laut. Tersebar di Peru dan Ecuador.

Dari nama Anggrek Monyet ini, yang bernama ilmiah Dracula simia, diartikan dracula sebagai naga kecil, dan simia diartikan sebagai menyerupai monyet.

Dracula simia
Anggrek Monyet hidup pada hutan yang teduh dengan suhu udara yang dingin. Kemungkinan besar anggrek ini tidak bisa hidup di dataran rendah atau daerah panas. Oleh karena itu banyak para kolektor anggrek yang gagal memelihara anggrak unik in.

Pada awal masuknya anggrek ini ke Indonesia, banyak orang yang menghubung-hubungkan dengan hal-hal gaib atau mistis. Seperti yang disebut tadi, bahwa ini bukanlah hal gaib, tapi ini adalah fenomena alam.

Anggrek Monyet terdiri dari beberapa species, yang tersebar di Amerika Latin, terutama di Peru dan Ecuador.

Beberapa jenis Anggrek Monyet:
  • Dracula simia
  • Dracula radiosa
  • Dracula velutina
  • Dracula ubangina
  • Dracula syndactyla
  • Dracula vinacea
  • Dracula cordobae
  • Dracula orchid
  • Dracula vampira
  • Bulbophyllum scaberulum

sumber:

Anggrek Raksasa di Tomohon

Grammatophyllum speciosum
Suatu tanaman Anggrek yang berukuran raksasa, setinggi 2,4 meter ditemukan di Tomohon provinsi Sulawesi Utara.

Anggrek raksasa ini bernama latin Grammatophyllum speciosum, atau lebih dikenal dengan nama Anggrek Tebu, ditemukan oleh seorang penduduk setempat, Laurens Meti (42) di desa Tara-tara I.

Anggrek raksasa ini memiliki kombinasi warna kuning kecoklatan, terdapat di pedalaman hutan Lalem yang masih termasuk wilayah desa Tara-tara. Tanaman anggrek raksasa ini hidup di batang pohon yang tinggi dan agak susah terlihat di tengah-tengah rimbunnya daun-daun pohon.

Grammatophyllum speciosum, sering disebut sebagai anggrek tebu, anggrek ratu, anggrek harimau, atau anggrek macan. Untuk 2 nama terakhir juga sebagai sebutan bagi spesies anggrek Grammatophyllum scriptum, yang dalam bahasa Inggris disebut Sugar Cane Orchid, Giant Orchid, atau Queen of the Orchids, menyandang predikat sebagai anggrek terbesar.

Penemuan anggrek raksasa ini merupakan yang pertama di hutan ini, karena belum pernah ditemukan di daerah ini. Anggrek species Grammatophyllum speciosum pernah ditemukan di Papua, yang ditetapkan dengan nama latin Grammatophyllum papuanum.

Sebenarnya anggrek dengan genus Grammatophyllum, juga banyak terdapat di pulau Kalimantan, tapi kurang diketahui masuk kategori Grammatophyllum speciosum atau Grammatophyllum scriptum.

Suatu tulisan di media internet, mengatakan bahwa tanaman anggrek raksasa ini bisa mencapai lebih dari 1 ton beratnya dan memiliki panjang malai bunga hingga 3 meter dengan diameter mulai sekitar 1,5-2 cm. Itulah sebabnya malai bunganya mampu menyangga puluhan kuntum bunga berdiameter 7 hingga 10 cm.

Menurut berita yang beredar tanaman anggrek raksasa ini memiliki harga yang tinggi, terlihat dari penemuan di Tomohon ini dihargai mulai dari harga Rp. 750.000,-

sumber:
 

Blog stat

Contact

About us | Contact me |
 | ... | ... | ... | ... | ... |